Breaking News
Loading...

ISRA' MI'RAJ

22:22
Setiap tahun warga Komplek Permata Serang merayakan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW, sebagai rasa syukur karena atas  jasaNya masyarakat muslim diseluruh dunia dapat berpijak kepada kebenaran, tahun 2012 warga Komplek Permata Serang memperingatinya.  Walau ada beberapa kaum ulama yang berpaham Salafi dan Wahhabi yang tidak merayakannya karena menganggap perayaan Maulid Nabi merupakan sebuah bid’ah, yaitu kegiatan yang bukan merupakan ajaran Nabi Muhammad SAW. Mereka berpendapat bahwa kaum muslim yang merayakannya keliru dalam menafsirkannya sehingga keluar dari esensi kegiatannya. Namun demikian, terdapat pula ulama yang berpendapat bahwa peringatan Maulid Nabi bukanlah hal bid’ah, karena merupakan pengungkapan rasa cinta kepada Nabi Muhammad SAW.
Seminggu menjelang perayaan warga Komplek mempersiapkan berupa Pajang Mulud sejenis anyaman yang dibust dari bahan makanan kemasan dengan bentuk beraeka ragam, ada yang sebagian warga yang membeli semacam bangunan atau bentukan kapal, kendaraan dlsb, kemudian dihiasinya dengan aneka ragam kebutuhan pangan dan pakaian untuk dipersembahkan kepada kaum duafa terutama yang berada di sekitar Komplek Permata Serang dan sekitarnya,
Pagi hari menjelang hari perayaan atau peringatan dimulai dengan arak-arakan sepeda hias yang di penuhi anak-anak warga komplek ini mengandung arti agar anak  mampu melihat orang tuannya menyumbangkan sebagian rezinya, berharap agar anak-anak mencintai Nabinya dlsb. Disamping itu panitia juga menyiapkan perlombaan untuk anak-anak berupa lomba membaca ayat=ayat pendek, doa sehari-hari dengan demikian akan tertanam akhlak yang terpuji saat menjadi remaja dan dewasa, disamping mencintai masjid sebagai pusat ibadah dan belajar.

Pada hakekatnya, perayaan maulid ini bertujuan mengumpulkan muslimin untuk Medan Tablig dan bersilaturahmi sekaligus mendengarkan ceramah islami yang diselingi bershalawat dan salam pada Rasul saw, dan puji pujian pada Allah dan Rasul saw yang sudah diperbolehkan oleh Rasul saw, dan untuk mengembalikan kecintaan mereka pada Rasul saw, maka semua maksud ini tujuannya adalah kebangkitan risalah pada ummat yang dalam ghaflah, maka Imam dan Fuqaha manapun tak akan ada yang mengingkarinya karena jelas jelas merupakan salah satu cara membangkitkan keimanan muslimin, hal semacam ini tak pantas dimungkiri oleh setiap muslimin aqlan wa syar’an (secara logika dan hukum syariah), karena hal ini merupakan hal yang mustahab (yang dicintai), sebagaiman kaidah syariah bahwa “Maa Yatimmul waajib illa bihi fahuwa wajib”, semua yang menjadi penyebab kewajiban dengannya maka hukumnya wajib.
Maka perayaan Maulid Nabi saw diadakan untuk Medan Tablig dan Dakwah, dan dakwah merupakan hal yang wajib pada suatu kaum bila dalam kemungkaran, dan ummat sudah tak perduli dengan Nabinya saw, tak pula perduli apalagi mencintai sang Nabi saw dan rindu pada sunnah beliau saw, dan untuk mencapai tablig ini adalah dengan perayaan Maulid Nabi saw, maka perayaan maulid ini menjadi wajib, karena menjadi perantara Tablig dan Dakwah serta pengenalan sejarah sang Nabi saw serta silaturahmi
 
Toggle Footer